Wednesday, September 21, 2016

[ULASAN BUKU / BOOK REVIEW] Harry Potter And The Cursed Child, 9 Tahun Penantian Berujung Kekecewaan :(




Setelah menunggu 9 tahun akhirnya saya bisa baca lanjutan dari novel favorit saya "HARRY POTTER" saya masih inget ketika Harry Potter And The Deathly Hallows rilis waktu itu saya masih kelas 2 SMP, pada 2015 sequel dari my beloved book pun dirilis dalam bentuk pertunjukkan teater di West End London, dan akhirnya di tahun 2016 ini naskah pertunjukan tersebut pun ditulis dalam bentuk buku!  Jadi bisa dibayangkan lah rasanya kaya apa? saya nunggu dari kelas 2 SMP sampai sekarang saya sudah menghitung hari menuju sidang skripsi.  Well biarpun secara teknis ini bukan murni karya JK Rowling, Rowling hanya terlibat “membimbing” pembuatan cerita dan naskah pertunjukkanya diserahkan penuh Jack Thorne, untuk penulis bukunya sendiri Jack Thorne bekerja sama dengan John Tiffany, biarpun bukan cerita "ori" dari Rowling tapi sudah menjadi kewajiban buat saya harus baca bukunya (karena saya gak mungkin pergi ke London buat nonton pertunjukkannya) anyhoo ini pendapat dan review saya 



[SPOILER ALERT!]


Jadi buku ini dibagi dalam 2 bagian dalam satu buku part 1 dan 2 (sama dengan pertujukan teaternya act 1 & act 2) Pas saya baca bukunya jujur otak saya terlalu banyak ngomong "bentar, bentar, bentar, huh?" kenapa? well karena di buku ini banyak banget ketidak konsistenan dari carita original yang pernah dibuat JK Rowling selain ketidak konsistenan buku ini juga banyak mengaharidkan twist yang terkesan aneh dan ala-ala fanfiction, saya jadi berpikir kok bisa ya JK Rowling membiarkan Jack Thorne (penulis naskah pertunjukan sekaligus bukunya) merusak masterpiece karyanya dan menyetujui cerita ini dijadikan buku?  dari beberapa hal tersebut beberapa hal ini yang menurut saya paling parah. 

1.    Pertama (& yang paling krusial) masalah time turner, oke kita semua tau di buku ketiga JK Rowling membuat "kecerobohan" dengan menghadirkan time turner, karena dengan time turner kita bisa balik ke masa lalu jadi kenapa time turner tersebut gak dipakai buat mencegah Tom Riddle sebelum semuanya terlambat dan menyadari hal tersebut JK Rowling pun memutuskan untuk  menhapus segala bentuk cerita yang berbau perjalanan waktu dan memutuskan bahwa alur waktu Harry Potter akan dibuat natural maju dengan menghancurkan time turner pada pertarungan di kementrian sihir (buku ke 5).  Saya gak tau apa yang ada di dalam otaknya  Jack Thorne sampai akhirnya mereka sepakat memutuskan "Let's bring back the bloody time turner!" jadi dalam buku ini time turner kembali "beraksi" bahkan menjadi pokok penting dalam cerita & you know what? yang nyimpen time turner itu ternyata Harry Potter! di tahun 2020 Amos Diggory menemui Harry Potter & meminta time turner untuk menyelamatkan anaknya (Cedric) dari Tiwizard Turnament tapi Harry menolak dan akhirnya time turner ini dipakai diam-diam oleh anaknya Albus Potter & teman dekatnya Scorpius Malfoy untuk kembali ke tahun di mana Cedric Diggory dibunuh Voldemort.  Albus melakukan hal ini karena dirinya ingin membuktikan kepada ayahnya kalau dia bisa keluar dari bayang2 ayahnya yang you know lah ya dia "the choosen one”, pada akhirnya time turner itu pun kembali di hancurkan but guess what? Ternyata bukan cuma satu tapi masih ada 5 prototype time turner yang lain (seriously WTF?).

2.     Say Hello to Scorpibus (?) the Drarry 2.0.  Okay kebanyakan dari Harry Potter fans pasti tau nickname “Drarry” dong? yup! Nickname yang diberikan oleh para Potterhead untuk Draco & Harry mungkin ada jutaan fan fiction yang menceritakan Drarry bertebaran di internet, tapi sayangnya dalam cerita Harry Potter yang dibuat JK Rowling hal itu mustahil terjadi karena, pertama, Harry dan Draco merupakan rival dalam buku 1-7 kedua, baik Draco maupun Harry keduanya bukan lah seorang gay so the Drarry thing just exist in fan fiction world.  Dan lagi… saya gagal paham apa yang ada di pikiran Jack Thorne pada saat itu, mungkin ini yang mereka pikirkan saat menulis naskah The Cursed Child: “Okay we all agreed that Draco and Harry will make a hell’a power couple but they can’t be together so how about we make their sons date each other but not exactly dating we're gonna just teasing the readers”.  Secara teknis Scorpius Malfoy & Albus Potter bukan (belum menjadi) sepasang kekasih, tapi kedekatan kedua bocah tersebut mengindikasikan kalau ada yang spesial di antara mereka (because there's no bromancr like that seriously) ya mirip-mirip Hermione & Ron di awal-awal lah, pada saat Albus menggunakan time turner untuk kembali ke tahun di mana Cedric dibunuh Scorpius berjanji kalau dia akan selalu berada di sisi Albus di manapun dan kapanpun.  Homosexualitas bukan lah hal baru di dalam dunia sihir JK Rowling seperti yang kita ketahui kalau Prof. Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore, O.M., X.J.(Sorc.) S. Mag.Q. merupakan seorang gay, yang menjadi masalah saya di sini adalah hal ini membuat ceritanya mirip dengan cerita fan fiction ala-ala Drarry, seolah-olah karena para Potterhead “gagal menjodohkan” Harry & Draco membuat kedua penulis tersebut “mengabulkan” harapan para Potterhead yang memuja hal tersebut dan mewariskannya pada anak mereka.  Selain kedekatan mereka berdua masalah lainnya juga muncul ketika shorting hat menyeleksi Albus ke Slytherin tanpa adanya "kompromi" padahal dalam cerita yang dibuat oleh JK Rowling semua anak dapat memilih asrama pilihannya dan sorting hat akan mempertimbangkannya seperti apa yang dijelaskan Harry pada Albus pada epilog buku ke 7

3.     Delphini (Riddle-Lestrange) Diggory.  Okay kalau menurut kalian kedua hal di atas terkesan aneh tunggu sampai kalian baca ini.  Bellatrix Lestrange & Lord Voldemort punya anak! Yup! Yup! Yup! Helo!!! Kejutaaann!!! Jadi sebelum perang sihir tahun 1998 di Hogwarts Bella melahirkan seorang anak perempuan secara diam-diam di rumah Malfoy (Malfoy Manor) dari hasil perselingkuhannya dengan bosnya sendiri Tom Riddle a.k.a Lord Voldemort oh poor Rodolphus his wife cheated on him with his own boss :(. Dalam Harry Potter And The Cursed Child Delphi merupakan tokoh antagonis utama dan ketika identitanya terbuka barulah kita tahu kalau yang dimaksud dalam judul buku ini adalah dirinya (Delphini) Delhpi tinggal bersama Amos Diggory (dibawah mantera Confundus) menyamar sebagi keponakannya.  Seperti kedua hal yang sudah saya jelaskan sebelumnya lagi-lagi Thorne & Tiffany selalu punya cara buat menghancurkan cerita yang dengan susah payah dibuat oleh JK Rowling, bukan hanya kehadirannya dalam cerita saja yang “aneh” tapi alur waktu saat Bella mengandung dan melahirkannya pun akan terkesan aneh, tidak dijelaskan kapan tepatnya Delphi lahir tapi dari kemungkinan yang ada pada saat trio Harry mendatangi rumah Malfoy sebelum perang sihir untuk menyelamatkan Luna & Olivander tidak ada tanda-tanda kalau Bella sedang hamil (ya tentu karena pada saat itu Rowling tidak membuat ceritanya demikian) jadi bisa diasumsikan kalau Bella sudah melahirkan anaknya pada saat itu itu artinya kehamilan Bella diperkirakan berlangsung pada pertengahan sampai akhir tahun 90’an (sebelum 1998).  And again cerita ini sangat dipaksakan oleh kedua penulisnya tersebut, kita tahu bahwa sumber kejahatan utama dalam dunia Harry Potter berasal dari Salazar Slytherin tapi sejak kematian Tom Riddle / Lord Voldemort yang merupakan keturunan dari Salazar pada tahun 1998 membuat warisan keturunan itu pun terputus dan hal itu yang mungkin membuat kedua penulis tersebut menghadirkan sosok Delphina sebagai tokoh antagonis utama dalam karyanya, tapi seperti yang sudah saya katakana hal ini terlalu dipaksakan.

Bottom line: It was a big dissappointment for me karena cerita yang dihadirkan tidak berbeda dengan fan fiction yang banyak ditulis sama anak remaja dengan twist yang "aneh" dan dibumbui cerita romance ala-ala standar fanfic remaja bedanya cuma dengan penulisan yang lebih bagus jadi bisa saya katakan kalau Harry Potter And The Cursed Child is basically Well-Crafted Fan Fiction. But don't get me wrong i still love the magical world that JK Rowling has created for all of Harry Potter fans (including me) dan ulasan ini cuma pendapat dari saya yang subjektif dan spesifik pada buku bukan pada pertunjukan teater, saya belum pernah menyaksikan pertunjukkan teaternya dan mungkin pertunjukan teaternya tidak seburuk bukunya (mungkin loh ya).


 
PERINGATAN! Blog ini milik Nuhan Hidayat, bagi yang copas artikel sembarangan yang cowok tak sumpahin tit*tnya impoten seumur hidup, yang cewek tak sumpahin jadi perawan sampe mati.