Saturday, December 29, 2012

Kuesioner Untuk Menilai Dosen

Ilustrasi

Halo blogsphere!!  UAS udah didepan mata, dan seperti biasanya di akhir semester selalu ada yang namanya kuesioner atau angket untuk menilai kinerja para pengajar [Dosen] dalam proses belajar mengajar, jadi bukan Cuma Dosen aja yang bisa ngasih nilai ke Mahasiswanya tapi Mahasiswa juga bisa menilai kinerja Dosen hihihihi….., ini penting loh, karena hal ini bisa di jadikan sebagai feedback untuk Dosennya sendiri.


Kuesionaer / Angket untuk Dosen
Ada banyak cara untuk menilai kinerja seseorang, termasuk pengajar nah salah satu cara yang paling bayak digunakan adalah menggunakan kuesioner / angket, cara ini bayak digunakan karena hasil angket merupakan gabungan dari berbagai pendapat.  Menurut KBBI sendiri angket berarti daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dng ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.  Jadi boleh dikatakan angket itu kumpulan suara dari semua responden.


Penilaian yang subjektif
Kuesioner/angket memang banyak digunakan, tapi apa bisa dipastikan kalau hasilnya itu yang “sebenarnya” mengingat yang kita nilai adalah Dosen kita sendiri, misalnya gini kebanyakan Mahasiswa [saya nggak termasuk ya hehe pissss] justru memberikan nilai yang kecil terhadap Dosen yang dianggak “Galak” atau karena tidak suka dengan mata kuliah yang di ajarkan.  Kalau kita mengulas kembali fungsi, dan cara penilaian menggunakan angket penilaian macam itu sebenarnya sah-sah saja dilakukan karena memang yang namanya kuesioner / angket itukan diisi sesuai persepektif kita masing – masing [subjektif].


Kesimpulan menurut saya
Sebenarnya sih kita boleh – boleh saja menilai Dosen secara subjektif seperti itu, tapi alangkah lebih baiknya kalau kita menilainya sesuai dengan kinerjanya, jangan karena kita tidak suka dengan mata kuliah [kalo nggak suka ngapain diambil?] atau tidak suka dengan Dosennya lantas kita memberikan nilai yang kecil kepada Dosen tersebut.


Sunday, December 23, 2012

Nggak punya bakat tapi pengen terkenal? BOYBAND / GIRLBAND solusinya :D

Halo blogsphere! elu ga punya bakat? tampang pas-pasan? pengen terkenal? datang aja ke klinik Tong-Fang  Solusinya adalaaaaahhhh *DrumRoll* bikin BOYBAND / GIRLBAND! 2012 Udah mau abis tapi.......... tiap kali liat acra TV terutama acara musik, pasti saya menemukan segerombolan makhluk hidup yang menyanyi (sebenernya sih lipsync) dan menari dangan ala kadarnya, tapi herannya kok mereka bisa terkenal ya???



Bangkitnya dunia Boyband di Indonesia

Ucapan terima kasih [jika Anda melihatnya dari sisi positif] harus diberikan pada SM*SH yang memelopori bangkitnya kembali boyband di Indonesia. Dengan mengadopsi gaya boyband di Korea [saya kurang tahu apa yang membuat K-Pop belakangan ini digandrungi oleh banyak remaja kita], SM*SH tiba-tiba melejit dengan satu lagu yang musiknya dibuat oleh kibordis Themilo, Hendi Unyil [ironisnya, Unyil menjual murah lagu itu karena dibuatnya dengan mudah dan awalnya untuk kepentingan program radio sehingga dia tak ikut merasakan keuntungan finansial dari popularitas lagu itu].

Tujuh lelaki berpakaian seragam yang menari dan keroyokan menyanyikan lagu yang ringan ternyata jadi formula baru yang sukses mendobrak kejenuhan industri musik mainstream di Indonesia. Saya rasa tak banyak yang menduga formula itu akan berhasil—kecuali orang di balik ide membentuk SM*SH itu. Kalau saja Hendi Unyil tahu bahwa formula itu akan berhasil, sepertinya dia tak akan menjual murah lagunya. Tapi yang berikutnya terjadi, mudah ditebak: bermunculan para pengikut SM*SH yang bejibun itu dan membuat kita ingin men-smash mereka satu-satu. Entah sampai kapan ini akan menjadi trend, tapi setidaknya sekarang kita harus menahan emosi untuk tak memaki mereka.


Saya akan mencoba melihat fenomena boyband atau girlband [sama saja lah, cuma beda jenis kelaminnya saja tapi formulanya sama bahkan kadang boy pun seperti girl] ini dari sisi yang bijaksana dan mengambil hikmahnya. Dan hikmah terbesar dari adanya boyband adalah: ini merupakan solusi bagi mereka yang punya kualitas pas-pasan.



Tampang pas-pasan

Tak semua personel boyband atau girlband berwajah tampan atau cantik. Percayalah, kalau Anda simak baik-baik di layar kaca, niscaya Anda akan sadar bahwa hanya satu atau dua yang benar-benar berwajah tampan atau cantik. Karena mereka bergerombol [bahkan ada yang sembilan orang] dan berseragam, orang jadi susah menilai dengan seksama apakah mereka aslinya berwajah tampan/cantik atau tidak. Belum lagi mereka selalu memakai pemulas wajah sebelum manggung alias bedak, minimal foundation lah. Sehingga kesan yang timbul adalah para personel boyband/girlband adalah orang-orang berwajah rupawan. Maka, dengan demikian kualitas daya tarik wajah Anda akan meningkat berlipat ganda.



Vokal pas-pasan
Biasanya, di sebuah boyband/girlband, hanya satu atau dua yang bisa bernyanyi dengan baik. Anda sudah melihat buktinya di luar negeri: Justin Timberlake, atau Robbie Williams di antara buktinya. Atau, Dewi Sandra yang muncul dari sembilan model yang bernyanyi dan saya lupa namanya itu. Dengan bernyanyi bersama teman-teman beramai-ramai, orang tak akan tahu jika suara Anda sumbang atau pas-pasan. Biasanya cuma yang bagus yang terdengar [karena sering dikasih porsi bernyanyi sendiri yang lebih banyak dibandingkan yang lain], tapi yang jelek jadi malah tersamar.


Kemampuan dance pas-pasan
Katanya, para personel boyband itu adalah mereka yang bisa menari. Tapi melihat dari yang banyak beredar di televisi, tak sedikit yang menarinya pas-pasan. Atau mungkin ya menyembunyikan keahliannya. Lagipula, logikanya kalau kemampuan menari mereka sangat mengagumkan, mungkin mereka akan lebih fokus di dunia tarian. Coba simak saja tarian mereka, relatif tak istimewa bukan? Entah karena koreografinya yang kurang tepat, entah karena memang kemampuan mereka aslinya pas-pasan. Lagi-lagi, kita baru bisa melihatnya dengan jelas jika ada yang keluar dan jadi artis solo.


Nah, semua yang serba pas-pasan itu, jika digabungkan akan memberi efek yang tidak pas-pasan. Ini memakai filosofi keroyokan: jika beramai-ramai dilakukan, yang tak berani pun jadi berani dan jadi terlihat menyeramkan. Tapi tunggu dulu para pembaca yang budiman, kita tak bisa menghujat boyband/girlband begitu saja, karena yang begitu sudah diatur oleh UUD 1945 Pasal 28: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang (Ini ciyus loh).

 
PERINGATAN! Blog ini milik Nuhan Hidayat, bagi yang copas artikel sembarangan yang cowok tak sumpahin tit*tnya impoten seumur hidup, yang cewek tak sumpahin jadi perawan sampe mati.